Senin, 30 Januari 2017

DONALD TRUMP LEBIH BERPIHAK KEPADA ISRAEL (kata Mantan Menlu RI)



Beritacaya, Jakarta - Mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda mengatakan dirinya menyayangkan sikap presiden baru Amerika Serikat  Donald Trump yang bersikeras ingin memindahkan kedutaan negaranya di Israel. Rencananya AS akan menempatkan pusat perwakilannya di Yerusalem.
Hasan mengatakan, pemindahan dari Tel Aviv ke Yerusalem bukan langkah yang tepat. AS pun akan semakin terlihat tidak netral dalam sengketa Israel-Palestina.
"Jika dibandingkan dengan masa Obama yang lebih simpatik, kita bayangkan dalam waktu dekat PM Israel akan berkunjung ke Washington," ucap Hassan di gedung CSIS, Jumat (27/7/2017).
"Dengan kata lain, penyelesaian akan jadi lebih sulit karena AS akan lebih berpihak pada satu pihak yaitu Israel," ucap dia.


Hassan menyampaikan, masalah Palestina-Israel akan semakin sulit menemukan jalan keluar juga disebabkan karena tidak berjalannya dialog.
Bahkan kuartet AS, Rusia, PBB dan Uni Eropa yang diharapkan bisa jadi perantara perdamaian, dijelaskan Hassan, sama sekali mengecewakan ucap nya.
Pernyataan ini, ditegaskan Hassan, didasari fakta yang sangat jelas. Pasalnya, semenjak didirikan tidak ada kebijakan penting yang dapat dihasilkan kuartet.
"Kuartet sudah mati, is dead," ucap Hassan.

"Itu kan informal saja prosesnya, bukan pembentukan apa pun secara formal. Selama berapa tahun, 20 setelah perjanjian Oslo enggak pernah ada keberhasilan apa-apa," kata dia.

Advertiser