Senin, 30 Januari 2017

KEBIJAKAN TRUMP MEMBUAT CEO GOOGLE KECEWA

Kebijakan trump beritacaya


Beritacaya, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membuat kebijakan imigrasi baru yang membuat beberapa kalangan panik, salah satunya raksasa internet Google. Para pekerja Google yang berasal dari banyak negara pun mengecam kebijakan trump yang sangat merugikan banyak kalangan.

Seperti yang dkutip dari New York Post, kini Google telah meminta sekitar 200 karyawannya yang sedang bepergian ke mancanegara untuk segera kembali ke AS. Karena dikhawatirkan mereka akan terkena dampak kebijakan baru Trump dan susah memasuki Negeri Paman Sam.

Seperti yang diberitahukan sebelumnya, Trump melarang warga dari 7 negara yaitu Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman untuk memasuki AS selama 90 hari, sebelum akan diberlakukan peraturan baru yang lebih ketat dalam proses pemberian visa.

Peraturan baru itu ternyata sudah diterapkan saat ini dan beberapa orang dari negara itu sudah kesulitan masuki AS. Beberapa diantaranya dilarang untuk masuk pesawat yang akan terbang di AS dan ada yang diinterogasi setibanya di bandara AS.

"Kami sangat kecewa akan dampak dari aturan ini dan juga proposal lain yang bisa membatasi karyawan Google dan juga keluarga mereka, atau bisa menciptakan penghalang dalam membawa talenta berbakat ke AS," tulis CEO Google, Sundar Pichai, dalam memo internal pada para karyawannya.

"Sangat menyakitkan melihat upah ongkos personal akibat perintah eksekutif ini kepada para kolega kita," tambah pria keturunan India tersebut.

Google saat ini telah meminta timnya untuk membantu karyawan yang mungkin sudah terkena dampak peraturan baru tersebut. Mereka ini biasanya bekerja di AS, namun sedang berada di luar negeri untuk liburan atau tugas pekerjaan.

Sebagian besar perusahaan teknologi termasuk Google memang sangat tidak setuju  dan kecewa dengan adanya kebijakan Trump ini. Mereka banyak mempekerjakan karyawan dari banyak negara dan tidak sedikit yang memiliki keahlian tinggi.

Advertiser