Jumat, 22 Juli 2016

Amazing! Pangeran Bahrain Nasser bin Hamad al-Khalifa Membelot dan Bergabung dengan Islamic State (IS)


Beritacaya, Karawang - RAQQA, SURIAH Sebuah kabar mengejutkan datang dari keluarga kerajaan Bahrain dimana salah satu pangeran pewaris tahta kerajaan monarki Sunni Teluk tersebut telah berhijrah ke wilayah kekuasaan Islamic State (is) dan menyatakan sumpah setianya kepada pemimpin IS, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.

Pangeran Nasser bin Hamad al-Khalifa, putra keempat dari Raja Bahrain dan komandan Tentara Kerajaan Bahrain baru-baru ini membelot dan melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Islamic State (IS) melalui perbatasan Turki. Meski tidak dijelaskan dia berada di wilayah IS mana, namun dari gambar-gambar yang muncul yang menampilkan logo wilayah Raqqa, diperkirakan sang pangeran berada di ibukota de facto Islamic State tersebut.

Dalam sebuah pesan kepada saudara-saudaranya sebangsa, ia mendesak mereka untuk eksodus massal dan memberontak untuk bergabung dengan jajaran kekhalifahan Islam yang mengontrol petak besar wilayah di dilanda perang Suriah, yaitu ke kota terbesar kedua Irak dan rumah untuk setengah juta orang-orang.

"Sebagai keturunan dari keluarga kerajaan, selalu ada seorang tentara pelayan yang patuh melayani setiap keinginan saya sambul melimpahi pujian munafik dan kosong pada saya, meskipun saya mulai merenungkan secara mendalam tentang bencana yang diciptakan yang semuanya dibuat oleh tentara salib Barat, khususnya orang-orang kafir Amerika, mendatangkan malapetaka di negara kita dengan tujuan menjarah sumber daya alam kita dan memusnahkan tradisi kita," kantor berita Amaq News Agency yang terkait IS Irak dan Suriah (ISIS) mengutip pangeran buronan Bahrain 29 tahun itu mengatakan dan dilansir awdnews hari Ahad (18/7/2016).

 "Aku meninggalkan anak-anakku tercinta, istana mewah dan hidup makmur, tambah Pangeran Nasser, untuk bertempur dengan tentara salib dan kafir Syi'ah dan mempertahankan iman dan martabat saya tapi banyak mengecewakan saya, ayah saya, seorang diktator boneka, menjadi pesuruh Amerika yang menyerahkan Bahrain menjadi sebuah pangkalan Angkatan Laut Amerika; dia harus turun tahta sekaligus dan berbai'at kepada Khalifah Abu Bakr al-Baghdadi, tambah Naseer.

Armada Kelima Angkatan Laut AS bermarkas di Bahrain, sebuah negara kecil Teluk Persia Raya.    

"Ayah saya adalah seorang pemalu dan penakut yang disebut raja yang sangat menempel ke tuan Amerika dalam rangka untuk menyelamatkan tahtanya. Dia praktis menyerahkan kemerdekaan negara kita dan kedaulatan untuk orang-orang kafir Amerika. Sayangnya, dia hanya ayah biologis saya tetapi kenyataannya adalah bahwa pemimpin spiritual saya dan mentor utama adalah yang terhorman Amir al-Mukminin [Amirul Mukminin] Abu Bakr al-Baghdadi," tambah mantan presiden Komite Olimpiade Bahrain. [Dikutip dari VOA Islam]

Advertiser